PENILAIAN PRODUK
TUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA
Oleh
Supriyono, S.Pd
Guru
IPA SMP Negeri 1 Wirosari Kabupaten Grobogan
Kurikulum 2013 menuntut pendidik untuk melakukan
penilaian sikap spiritual (KD 1), sikap sosial (KD 2), pengetahuan KD 3, dan
keterampilan (KD 4) pada peserta didik. Penilaian sikap
merupakan kegiatan untuk mengetahui perilaku spiritual dan sosial peserta didik
yang dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam maupun di luar
kelas sebagai hasil pendidikan. Penilaian pengetahuan merupakan proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur proses dan hasil pencapaian
kompetensi peserta didik yang berupa kombinasi penguasaan proses kognitif
(kecakapan berpikir) mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, dan mengkreasi dengan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif. Penilaian keterampilan merupakan penilaian yang
dilakukan pendidik untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam menerapkan
pengetahuan yang diperolehnya saat mengerjakan tugas sesuai dengan indikator
pencapaian kompetensi (IPK). Ranah berpikir dan bertindak termasuk dalam penilaian
keterampilan. Keterampilan ranah berpikir meliputi antara lain keterampilan
membaca, menulis, menghitung, dan mengarang. Keterampilan dalam ranah bertindak
meliputi antara lain menggunakan, mengurai, merangkai, modifikasi, membuat dan
mencipta sesuatu yang baru. Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan
berbagai teknik, antara lain penilaian praktik, penilaian produk, penilaian
proyek, penilaian portofolio.
Penilaian praktik merupakan penilaian yang
menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas sesuai dengan
tuntutan kompetensi. Dengan demikian, aspek yang dinilai dalam penilaian
praktik adalah kualitas proses mengerjakan atau melakukan suatu tugas.
Penilaian produk merupakan penilaian terhadap keterampilan peserta didik
dalam menerapkan pengetahuan yang dimiliki ke dalam wujud produk dalam waktu
tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan baik dari segi proses
maupun hasil akhir. Penilaian produk dilakukan seorang pendidik dengan menitik
beratkan pada kualitas suatu produk yang dibuat/dihasilkan. Tujuan penilaian
produk antara lain adalah untuk membuat produk
tertentu sehubungan dengan pencapaian tujuan pembelajaran di kelas dan IPK
peserta didik, menilai kemampuan peserta didik untuk mengeksplorasi dan
mengembangkan gagasan dalam merancang, mendesain, menginovasi, mengkreasi suatu
teknik atau produk, dan menilai penguasaan keterampilan sebagai syarat untuk
mempelajari keterampilan berikutnya. Guru IPA dapat melakukan penilaian produk khususnya meteri pokok bioteknologi yaitu
membuat tempe, tapai, dan peuyeum. Pada materi pokok sistem perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan
khususnya materi perkembang biakan vegetatif buatan pada tumbuan yaitu membuat
tabulapot (tanaman buah dalam pot) hasil mencangkok, merunduk, stek, dan
menyambung (baik sisip pucuk, sisip samping maupun sisip akar).
Agar produk yang dihasilkan peserta didik benar-benar hasil buatannya/jujur
maka guru IPA sebaiknya memberikan tugas tambahan yaitu dengan memanfaatkan HP
yang dimiliki peserta didik untuk membuat video/merekam urutan proses pembuatan
produk. Penilaian produk
yang dilakukan oleh guru, sudah seharusnya mendapatkan dukungan dari orang
tua/wali peserta didik, karena penilaian produk prosesnya dapat dilakukan di
rumah masing-masing peserta didik.
Dengan
demikian penilaian produk bisa menjadi alternatif teknik penilaian ketrampilan yang
menyenangkan bagi guru, peserta didik, orang tua/wali peserta didik. Guru dan
peserta didik juga lebih memiliki kesempatan luas untuk menciptakan kecakapan
hidup (life skill) karena penilaian
produk prosesnya dapat dilakukan di rumah setelah jam pembelajaran/sepulang
sekolah. Peserta didik akan terangsang lebih aktif dalam menguasai materi dari
guru dan berusaha mencipta sesuatu yang bermanfaat sehingga kelak dapat
dikembangkan untuk diperjualbelikan. Pola ini perlu ditindaklajuti oleh guru
pelajaran lain agar melakukan penilaian ketrampilan dengan teknik penilaian
produk sehingga peserta didik mencipta/membuat
produk yang bermanfaat di berbagai bidang/pelajaran sehingga tumbuh jiwa
wirausaha.